Pendapatan negara hingga akhir Februari sudah terkumpul Rp419,6 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Hal tersebut diperoleh berkat kinerja APBN yang terjaga dengan baik.
Dengan raihan pendapatan tersebut, berarti mengalami kenaikan atau bertumbuh 38,7 persen. Ini meningkat 17% persen dari target pendapatan negara. Adapun pendapatan tersebut terdiri dari bea cukai, pajak dan penerimaan negara yang bukan pajak.
Dilansir GNFI, Hal ini disampaikan Menteri Sri Mulyani saat menggelar Konferensi Pers APBN KiTa, belum lama ini. Hanya saja dari jumlah pendapatan tersebut telah dibelanjakan negara 9,4 persen.
Nilai pembelanjaan tersebut naik 1,8 persen dari nilai belanja tahun lalu. Secara menyeluruh postur APBN menunjukkan kondisi surplus Rp 131,8 triliun atau 0,63 persen dari PDB.
Kinerja baik APBN pada Februari 2023 mencerminkan situasi Indonesia yang optimis. Walau begitu, Sri Mulyani mengimbau untuk tetap waspada dalam mengantisipasi tantangan dan ketidakpastian sepanjang tahun ini.
Sejak 2022 lalu, perekonomian dunia diproyeksikan melambat, namun ekonomi Indonesia mencatat pertumbuhan positif yang sangat baik. Menkeu Sri Mulyani bahkan mengaku terkesan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kini mencapai 5,3 persen pada 2022.