Kesehatan adalah prioritas, begitulah kalimat yang selalu orang-orang katakan. Namun, sakit tidak pernah terjadwal dalam kalender, membuat kita tidak bisa menghindar dari beberapa penyakit seperti flu, batuk atau sakit tenggorokan.
Ketika beberapa jenis penyakit ini menyerang, ada tanda yang biasanya muncul paling mencolok, yaitu perubahan suara. Saat sakit tenggorokan atau flu, seringkali suara kita jadi sedikit berubah, menjadi lebih berat. Tetapi, mengapa?
Penjelasan singkatnya, hal ini dikarenakan terjadinya peradangan pada pita suara. Ditambah lagi, adanya kelebihan lendir di saluran pernafasan yang menyebabkan nada suara jadi turun sampai tubuh bisa membersihkan infeksi atau penyakit yang menyerang.
Untuk penjelasan lebih lanjut, perlu diketahui dulu soal elemen dasar pada pembentukan suara, yaitu; paru-paru, kotak suara dan sinus/mulut.
Dikutip dari laman Science Abc, saluran pernapasan kita dilapisi oleh selaput lendir yang gunanya adalah untuk menjaga kelembaban jaringan. Selaput ini juga berguna saat kita diserang oleh infeksi.
Flu, biasanya menyebabkan selaput ini bengkak dan mengeluarkan lendir untuk mengusir patogen yang menyerang. Namun, respon kekebalan yang dihasilkan pun terkadang bisa berantakan, seperti ketika Anda terus menerus bersin, meler, dan mata berair.
Sementara bagian sistem pernafasan yang berbeda, laring sebagai kotak suara dianggap sebagai struktur penghubung antara sistem pernafasan atas dan bawah. Sedang, trakea berada di bawah kotak suara, dan faring berada di atasnya. Nah, selaput lendirlah yang menghubungkan ketiga bagian itu.
Akibatnya jika selaput lendir membengkak sebagai respon infeksi, maka pita suara juga turut menjadi gemuk serta dilapisi lendir berlebih. Akhirnya, pita suara yang tebal dan ketegangan yang lebih sedikit mengakibatkan nada suara kita jadi lebih rendah. Suara baru akan kembali ke nada semula ketika pita suara kembali ke ukuran normalnya.