in

Ketiban Rp489 Trilun, RI Target Jadi Produsen Baterai Lithium Terbesar

Ilustrasi uang. Foto: Screenshoot Youtube

Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi produsen baterai lithium terbesar ke-3 di dunia pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

“Sehingga kita akan menjadi produsen baterai lithium terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027 atau 2028 nanti. So, don’t look down on Indonesia,” papar Luhut dalam akun Instagram-nya, dikutip Senin (20/3/2023).

Luhut juga memaparkan bahwa ada investasi senilai US$ 31,9 miliar atau sekitar Rp489 triliun (kurs Rp15.340) untuk pengembangan rantai pasok industri baterai di Indonesia hingga 2026.

Indonesia menarik investasi asing langsung sebesar US$ 45,6 miliar tahun 2022. Angka ini merupakan rekor tertinggi baru sejak tahun 2000.

“Belum lagi nilai ekspor industri nikel kami mencapai US$ 33,8 miliar pada tahun 2022, di mana US$ 14,3 miliar dihasilkan dari ekspor, besi, dan baja. Keberhasilan ini terwujud karena keteguhan Presiden @jokowi untuk tetap melanjutkan kebijakan hilirisasi industri dalam mengolah raw material di dalam negeri untuk nilai tambah yang lebih tinggi,” paparnya.

Luhut lebih jauh mengungkapkan, data tersebut juga disampaikan kepada IMF yang mengunjungi kantornya beberapa hari yang lalu. Ia juga mengatakan bahwa dulu semua bahan mentah kita ekspor secara cuma-cuma, sekarang tak akan lagi.

“Saat ini, Indonesia sudah bisa mengekspor besi dan baja, bukan bijih nikel lagi. Kami akan melakukan hal yang sama dengan timah, bauksit, tembaga, dan lainnya. Perubahan besar ini harus dilihat oleh negara-negara maju,” katanya.

This is their problem. Selalu melihat negara berkembang seperti Indonesia merupakan negara yang mereka tahu dua puluh atau lima belas tahun yang lalu,” tukasnya.

Menurut Luhut, dengan memberlakukan larangan ekspor nikel, Indonesia memiliki kekuatan untuk menghasilkan energi hijau yang sudah dicita-citakan sejak dulu.

“Saya ingin kebanggaan ini juga turut dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kita tidak sedang melawan siapapun, justru kita bersahabat dengan siapa saja,” ucapnya.