Jika ingin menikmati aktivitas memotong rumput yang Anda lakukan, coba sesekali hirup dalam-dalam aroma rumput yang baru saja dipotong tersebut. Bisa jadi Anda akan menyukainya atau bahkan menemukan aroma menyenangkan dari rumput-rumput tersebut.
Sebab, banyak orang yang menganggap bahwa aroma yang muncul usai memotong rumput sangat menyenangkan untuk dihirup. Lalu, adakah penjelasan ilmiah di balik aroma rumput ini?
Ternyata yang kita hirup disebut dengan Green Leaf Volatiles (GLF) yang merupakan aroma campuran hidrokarbon yang teroksigenasi, mencakup etanol, methanol, aseton dan asetaldehida. Tetapi, sebenarnya, kesukaan orang terhadap aroma rumput ini berasal dari bagaimana kita mengasosiasikan baunya.
Dikutip dari laman Science Focus, aroma rumput usai dipotong ini diasosiasikan dengan musim panas dan akhir pekan. Yang mana aromanya jadi sangat menyenangkan dalam perspektif kita.
Namun, menariknya bau yang dihasilkan oleh rumput ini bukanlah bau tak sengaja yang tercipta akibat pemotongan rumput. Ada banyak bukti yang menyebut bahwa beberapa tumbuhan lain juga mengeluarkan senyawa serupa sebagai respon terhadap kerusakan tubuhnya.
Misalnya, tanaman tembakau liar yang mengeluarkan GLV saat digerogiti ulat. Tujuan pelepasan GLV ini sebenarnya adalah sinyal yang digunakan untuk menarik predator terdekat yang bisa memakan ulat.