Makan karena emosi dapat melampaui stres, kesedihan, dan kemarahan sehari-hari. Memahami mengapa kita beralih ke makanan untuk kenyamanan, dan mengenali perbedaan antara rasa lapar dan emosional adalah kunci untuk membentuk kebiasaan makan yang lebih positif.
Apa perbedaan antara rasa lapar emosional dan rasa lapar yang sebenarnya?
Makan karena emosi terjadi secara instan dan memberi kamu dorongan yang luar biasa untuk bangun dan makan. Rasa lapar yang sebenarnya muncul secara bertahap, dan lebih mudah dikendalikan atau ditunda.
Makan karena emosi sangat membutuhkan makanan yang menyenangkan , sedangkan rasa lapar yang sebenarnya akan menerima semua makanan sebagai makanan yang baik. Rasa lapar yang sebenarnya, terpuaskan saat perut kenyang sedangkan rasa lapar emosional menyebabkan makan tanpa berpikir.
Lapar karena emosi dapat menyebabkan rasa bersalah dan penyesalan. Ini karena tidak seperti rasa lapar fisik, kamu tahu bahwa menyerah pada keinginan dan memberi tubuh makanan yang dibutuhkan.
1. Cemilan sehat
Salah satu cara terbaik untuk mengekang makan emosional adalah dengan menghentikan pasokan. Saat makanan yang kamu idamkan tidak tersedia, kecil kemungkinan kamu akan melahap cemilan yang tidak sehat, simpanlah camilan sehat seperti buah dan kacang-kacangan untuk membantumu. Tetap tenang
2. Mengontrol emosi
Kegiatan yang menenangkan atau mengalihkan pikiran, seperti yoga, meditasi, atau membaca adalah cara yang bagus untuk mengatasi emosi negatif. Bahkan aktivitas sederhana seperti berjalan-jalan atau menelepon teman baik yang sudah lama tidak kamu hubungi dapat membantu meningkatkan suasana hati dan membuatmu enggan makan saat emosi.
3. Mengatasi penyebab
Masalah seperti perselisihan dengan teman atau masa sulit di tempat kerja dapat membuat makan tidak nyaman, namun marah terlalu lama, depresi, dan stres mungkin menjadi akar penyebab makan emosional berlanjut. Lebih baik belajar untuk mengatasinya. Dari pada merusak tubuh dengan melahap makanan, tanpa sadar.