Luar angkasa adalah ruang hampa, tetapi apakah ada aroma tertentu yang bisa tercium di sana? Secara umum hidung kita tidak dimungkinkan mencium bau luar angkasa secara langsung. Sebab hidung tidak berfungsi di ruang hampa. Selain itu, mencoba mencium udara langsung di luar angkasa juga sangat berbahaya.
Namun, astronot di ISS pernah melaporkan bahwa mereka mencium aroma logam seperti bau asap las yang tertinggal di permukaan pakaian antariksa mereka. Selain bau asap las, pesawat ruang angkasa Rosetta juga melaporkan ditemukannya senyawa khusus di permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Senyawa ini disebut bertanggung jawab atas munculnya bau telur busuk, almond pahit, hingga urin kucing.
Meski astronot tidak bisa mencium bau luar angkasa secara langsung, namun data yang diungkap oleh laman Australian Academy of Science, menyebut bahwa bau luar angkasa bisa diidentifikasi dengan cara mengidentifikasi banyak senyawa dan elemen yang ditemukan di sana. Sebab beberapa senyawa mirip dengan apa yang ditemukan di bumi.
Selain itu identifikasi juga bisa melalui bau yang tertinggal di pakaian luar angkasa para astronot. Namun, gambaran secara umum bau yang ditemukan di luar angkasa adalah bau asap las, bau logam terbakar, bau kenari dan bantalan rem, bau bubuk mesiu dan bau kue almond yang terbakar. Lalu apa yang menyebabkan bau tersebut muncul?
Ada beberapa teori yang muncul, tetapi salah satunya menyebut bahwa bau diciptakan oleh bintang yang mati. Saat bintang mati, ia akan melepaskan banyak energi yang menghasilkan senyawa hidrokarbon aromatic polisiklik (PAH) yang kemudian mengapung di alam semesta. Selain itu, bau komet, planet, bulan, dan awan gas juga dinilai memilik aroma unik masing-masing.