Vitamin B sejatinya bisa di dapatkan dengan mengkonsumsi beberapa jenis tumbuhan seperti kacang, biji-bijian buah hingga sayuran.
Vitmin B sangat diperlukan karena membantu sel menghasilkan energi dan membantu tubuh membaca kode genetik. Vitamin B juga terlibat dalam pembentukan sel darah merah yang sehat.
Vitamin B sangat baik untuk otak dan sistem saraf, membantu membuat neurotransmiter yang mengirimkan sinyal di antara saraf.
Karena vitamin B larut dalam air, tubuh tidak dapat menyimpannya. Itulah mengapa penting bagi kamu untuk mengonsumsi makanan yang dikemas dengan vitamin B setiap hari.
Tumbuhan penyumbang Vitamin B
Kamu bisa mendapatkan vitamin B dari kacang, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran, terutama sayuran hijau adalah sumber vitamin B yang sangat baik.
Sementara kacang-kacangan merupakan kelompok makanan yang terdiri dari buncis, lentil, dan kacang garbanzo. Dipercaya dapat membantumu menjaga kesehatan, karena dikemas dengan protein dan serat nabati dan dapat menurunkan gula darah dan kolesterolmu.
Mengonsumsi legum setiap hari dapat mencegah diabetes tipe 2 pada orang dewasa atau lebih tua yang memiliki risiko kardiovaskular tinggi. Selain itu kacang-kacangan merupakan strategi penurunan berat badan yang menguntungkan untuk membatasi kalori.
Jika kamu menghindari makan kacang karena menghasilkan gas, cobalah lentil karena paling mudah dimasak dan ditoleransi. Untuk menambahkan lebih banyak kacang ke dalam makananmu, cobalah sup lentil dan salad atau tambahkan saja kacang ke salad.
Pola makan seimbang adalah kuncinya
Bagi sebagian besar dari kita, cukup makan makanan yang lengkap akan memberikan banyak vitamin B. Habiskan sepertiga dari porsi untuk biji-bijian dan kacang-kacangan dan dua pertiga lainnya dari porsi untuk buah dan sayuran.
Vitamin B12 merupakan pengecualian dari vitamin B lainnya. Sebagian besar vitamin B12 ditemukan dalam produk hewani seperti ikan, daging, telur, susu, dan makanan yang diperkaya dengan vitamin B.
Orang dewasa yang lebih tua juga beresiko kekurangan vitamin B12 karena seiring bertambahnya usia, usus kita kehilangan kemampuan untuk menyerap B12. Kekurangan vitamin B12 dapat muncul dengan sendirinya dengan gejala non spesifik seperti kelemahan, lekas marah, kelelahan, penurunan kognitif, dan nyeri neuropatik.