in

Mangga Gedong Gincu, Buah Khas Sumedang yang Mendunia

Mangga gedong gincu. Foto: Wordpress.

Mangga khas Sumedang yang disebut sebagai mangga gesong gincu ternyata memiliki peminat di pasar internasional. Setelah menembus pasar Rusia, mangga tersebut kini memasuki pasar Jepang.

Untuk diketahui, mangga gedong gincu yang dikenal sebagai komoditas pertanian andalan Sumedang ini memiliki perbedaan yang mencolok dengan mangga pada umumnya di Indonesia. Jika sebagian besar mangga berbentuk lonjong dan berwarna hijau, mangga gedong gincu ini berbentuk bulat dan berwarna kemerahan.

Dilansir Kompas, Peneliti di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, Sobir menjelaskan bahwa jika mangga gedong gincu telah matang maka akan ada semburat merahnya, warnanya lebih cantik dibandingkan mangga pada umumnya.

Selain fisiknya, mangga gedong gincu juga memiliki harga yang lebih mahal di pasaran. Umumnya, mangga lain memiliki daya jual Rp 20 hingga Rp 30 perkilo, sementara mangga gedong gincu ini dihargai mulai Rp 40 ribu perkilo.

Mangga gedong gincu mulai dikenal Rusia sejak tahun lalu. Ini bermula saat dosen Sastra Rusia dari Universitas Padjadjaran membawa mangga gedong gincu ke Rusia sebagai buah tangan. Namun, karena banyak digemari, ia pun berpikiran untuk mengekspor buah mangga tersebut dalam jumlah yang besar.

“Awalnya untuk tentengan oleh-oleh. Ternyata konsumen di Rusia menyambutnya dengan sangat luar biasa. Akhirnya, saya berpikir kenapa tidak ekspor sekalian dalam jumlah banyak. Alhamdulillah saat ini mangga Gedong Gincu mulai banyak dijual di pasar Moskow dan negara-negara sekitar Rusia,” kata Supian dilansir laman Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian.

Selain Rusia, mangga gedong gincu juga disiapkan untuk dikirim ke Jepang. Bahkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengklaim sudah mengantongi kesepakatan ekspor dalam jumlah 4 ton.

“Kita telah siapkan jauh hari. Kami ada lahan mangga seluas 3.671 hektare dan bisa menghasilkan 367 ribu ton mangga per tahun. Termasuk mengantisipasi kendala lalat buah,” kata Dony Ahmad Munir dilansir laman resmi Pemprov Jabar.