in

Bagaimana Mengelola Jam Tidur yang Berubah Saat Ramadan?

Posisi tidur terlentang. Shutterstock.

Memajukan atau menunda jam tidur selama satu jam saja bisa memengaruhi jadwal tidurmu secara keseluruhan, apalagi di bulan puasa di mana waktu tidur sangat berubah drastis. Hal ini juga dapat merusak jam internal tubuhmu. Jam tidur yang hilang dapat membuat kamu merasa pening dan membuat mood buruk.

Penyesuaian tubuh terhadap perubahan jam tidur sendiri berbeda pada setiap individu. Beberapa orang menyesuaikan diri dalam beberapa hari saja, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih banyak waktu. Demi kesehatan, berikut kiat-kiat untuk menghadapi perubahan waktu tidur selama Ramadan.

Mulailah mempersiapkan beberapa hari lebih awal

Sekitar seminggu sebelum masuk bulan puasa, kamu harus mulai tidur 15 hingga 30 menit lebih awal dari waktu tidur biasanya. Tubuh membutuhkan sedikit waktu ekstra untuk membiasakan pola tidur dengan waktu yang baru.

Patuhi jadwal

Konsisten dengan waktu makan, tidur, dan olahraga selama bulan puasa. Mengekspos diri kamu pada cahaya terang di pagi hari juga akan membantu menyesuaikan diri.

Jangan tidur siang terlalu lama

Memejamkan mata di siang hari memang menggiurkan, terutama jika kamu merasa lesu karena berpuasa. Tetapi menghindari tidur siang adalah kunci untuk menyesuaikan diri dengan perubahan waktu, karena tidur siang yang lama dapat mempersulitmu untuk tidur nyenyak di mlam hari.

Hindari kopi dan alkohol

Jangan kopi dan minuman berkafein empat hingga enam jam sebelum tidur. Alkohol juga menghalangi tubuh kamu untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, jadi hindarilah minuman berkafein saat larut malam.

Kebiasaan baik untuk tidur nyenyak

Rutinitas waktu tidur bukan hanya untuk anak-anak. Penting juga bagi orang dewasa untuk membangun kebiasaan baik untuk membangun kualitas tidur yang diingankan. Misalnya, gosok gigi dan cuci muka terlebih dahulu sebelum tidur, lalu bersihkan seprei dan kasur agar kulit tidak risih terkena partikel debu atau kotoran lainnya.