in

Mengenal Bubur Fortifikasi, Cocok untuk Bayi MPASI

ASI sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari Bayi yang sudah menginjak usia 6 bulan. Dokter Spesialis Anak (DSA) biasanya memberikan anjuran untuk memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) demi memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Nutrisi MPASI harus mengandung asupan yang bergizi, seperti zat besi, karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien lainnya. Pemilihan bahan makanan menjadi sangat penting bagi orang tua sesuai anjuran Dokter.

Terkadang yang menjadi persoalan adalah, bahan makanan yang dimasak untuk MPASI berkurang nutrisinya saat proses memasak. Untuk itu, sangat perlu mencari alternatif atau sebagai campuran MPASI yang bisa memenuhi nutrisi bayi.

Salah satu alternatif yang paling baik untuk bayi adalah bubur fortifikasi. 

Bubur fortifikasi merupakan bubur yang sudah dikeringkan dengan proses penambahan beberapa nutrisi yang tidak didapatkan pada makanan homemade. 

Memang bubur fortifikasi termasuk bubur instan yang cara penyajiannya mudah dan cepat. Tetapi bubur fortifikasi sangat aman bagi bayi yang sedang dalam masa MPASI. Biasanya bubur fortifikasi memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. 

Banyak DSA yang menganjurkan pemberian bubur fortifikasi seminggu 1-3 kali sesuai usia dan berat badan bayi. Saat ini, banyak bubur fortifikasi yang dijual di pasaran memiliki variasi rasa. Mulai dari rasa ayam, jagung, sapi, dan rasa-rasa lainnya.

Walaupun bubur fortifikasi aman untuk bayi, tetap bubur fortifikasi memiliki risiko. Diketahui dalam beberapa kemasan bubur fortifikasi mengandung zat aditif yang bisa membuat bayi menjadi ketergantungan. Untuk itu penting untuk mengatur asupan bubur fortifikasi seiring bertambahnya usia bayi.