Pemain depan Liverpool Sadio Mane terkenal sebagai muslim yang taat. Karena itu, selama bulan suci Ramadan, pemain kelahiran 1992 ini harus menyesuaikan program pelatihannya demi menjaga performanya.
Pada sebuah kesempatan, Mane mengakui bermain sepak bola selama bulan suci Ramadan merupakan tugas yang tidak mudah. Beruntungnya, Liverpool memberikan akses kemudahan bagi Mane untuk melakoni ibadahnya.
“Ini tidak mudah karena bermain dan berlatih selama Ramadan sama sekali tidak mudah,” ujar Mane dikutip dari beIN Sports, beberapa waktu lalu.
Sebelum Ramadan lalu, Mane memang mengaku sudah mencoba berbicara dengan kapten dan memberi tahu bos bahwa ia bisa mengubah jadwal untuk berlatih di pagi hari. Menurutnya, jika berlatih di pagi hari, ia punya waktu untuk istirahat sesudah latihan.
“Akan sulit jika berlatih seperti dua atau tiga (tahun)seperti sebelumnya, itu akan sulit. Pelatih mengatakan ya dan membuat segalanya lebih mudah dan kami berusaha melakukan yang terbaik,” ungkap Mane.
Oleh karena itu, pemain internasional Senegal ini tetap taat menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh. Bahkan ia tetap dalam performa yang bagus.
Musim lalu misalnya, Sadio Mane berhasil mencetak lima gol dalam pertandingan, termasuk dua di semifinal Piala FA dengan Manchester City di Wembley dalam kondisi tetap berpuasa.
Yang lebih penting lagi, pertandingan kala itu dimulai di tengah terik matahari musim semi. Namun Mane mengungkap kemudahan yang diberikan oleh petinggi Liverpool dan kemampuannya untuk menyesuaikan jadwal pelatihan.