Oksigen adalah komponen penting bagi tubuh saat bernapas. Jadi keseimbangan kadar oksigen dalam tubuh bisa berdampak pada keuntungan atau kerugian dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sama halnya dengan menahan napas.
Jika membicarakan soal kepercayaan bahwa menahan napas bisa membuat kita jauh lebih kuat atau tidak, jawabannya bisa iya dan tidak.
Menahan napas tidak akan membuat Anda lebih kuat dalam hal membangun otot di jantung atau diafragma. Namun, menariknya, menahan napas saat berolahraga bisa meningkatkan kemampuan otot Anda untuk kemudian mengerahkan tenaga yang lebih intens, tetapi hanya dalam waktu singkat saja.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal semacam ini terjadi karena adanya peningkatan konsentrasi bikarbonat dalam darah, yang kemudian membantu menetralkan asam laktat yang dihasilkan selama berolahraga.
Tetapi, agar teknik ini berhasil, yang perlu Anda lakukan adalah dengan menghembuskan napas secara normal, tidak perlu pelan-pelan. Setelahnya, Anda baru bisa mulai menahan napas saat paru-paru Anda kosong. Sayangnya, seperti yang sudah disinggung di awal, ada resiko signifikan dari melakukan hal ini.
Dikutip dari laman Science Focus, sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun 2009 menemukan bawha penyelam yang secara teratur menahan nafas selama beberapa menit mengalami peningkatan kadar protein yang bernama S1OOB dalam darah. Adanya peningkatan kadar protein ini mengindikasikan kerusakan otak jangka panjang.