Kucing memiliki kebiasaan tidur hingga 15 jam per hari. Hewan berbulu lembut ini akan mencari tempat yang nyaman dan aman untuk tidur. Tak jarang tempat yang nyaman dan aman itu ialah di dekat pemiliknya.
Kucing akan merasa terlindungi jika tidur di dekat tuannya dan tidurnya pun akan lebih nyenyak. Akan tetapi, jika manusia tidur di dekat kucing, akan ada masalah yang ditimbulkan.
Masalah yang umum ialah masalah kebersihan. Kucing memiliki bulu yang mudah rontok sehingga akan mengotori tempat tidur jika tidur bersama pemiliknya.
Selain itu, berikut lima alasan utama agar tidak tidur di dekat kucing, sebagaimana dihimpun dari sejumlah sumber.
Menjadi sumber penyakit
Seperti disebutkan sebelumnya, bulu kucing mudah rontok. Bulu-bulu tersebut akan menjadi sumber penyakit. Jika tanpa sengaja bulu-bulu rontuk tersebut terhirup, manusia akan terkena penyakit bengek atau asma.
Tertular jamur
Kucing peliharaan kadang memiliki masalah kesehatan pada kulitnya. Kulit kucing rentan terkena jamur. Jika tidur di dekat kucing dengan jamur di kulit, potensi tertular jamur sangatlah besar sehingga sebainya dihindari.
Tertular kutu
Bukan hanya jamur, kucing juga kadang menularkan kutu serta parasit lainnya kepada manusia. Meskipun hal ini jarang terjadi, tetapi bisa saja kutu kucing berpindah menyerang pemilik kucing jika sering tidur berdekatan.
Tidur terganggu
Tidur di dekat kucing dapat menurunkan kualitas tidur. Secara tidak langsung, keberadaan kucing di dekat pemiliknya bisa mengganggu tidur. Bisa saja tanpa disengaja kulit kucing bersentuhan dengan pemiliknya, tetapi menimbulkan reaksi kaget.
Dapat mengancam anak
Jika memiliki anak atau bayi, sangat dianjurkan untuk menjauhkannya dari kucing. Kucing termasuk hewan yang suka bermain. Jika melihat bayi, kucing bisa saja menyergapnya karena ingin bermain.