Dasi menjadi simbol kesuksesan, profesionalisme dan mungkin kecerdasan. Tetapi, meski menjadi simbol untuk hal-hal yang positif, dasi nampaknya tidak memberi dampak yang baik bagi kesehata
Dikutip dari laman Science Focus, dasi dianggap menjadi media yang paling efektif untuk menularkan bakteri dari petugas medis ke pasien. Bahkan dasi dianggap lebih efektif menularkan bakteri dibanding dengan lengan baju.
Selain itu, ikatan dasi yang terlalu ketat juga dinilai meningkatkan tekanan pada mata. Hal ini kemungkinan bisa meningkatkan resiko terjadinya glaukoma.
Para peneliti dalam sebuah studi kecil yang dilakukan pada tahun 2016 juga menemukan bahwa ikatan dasi yang terlalu ketat bisa mengurangi aliran darah ke otak sebanyak 7,5 persen.
Tetapi, hal ini dinilai tidak memiliki banyak dampak karena tubuh memiliki cara aman untuk mengatasi tekanan semacam ini. Hanya saja, situasi menjadi berbeda bagi orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Gangguan kesehatan semacam ini bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatasi perubahan yang terjadi tersebut. Selain gangguan kesehatan, kebiasaan seperti merokok juga membuat tubuh jadi tidak bisa mengatasi tekanan yang disebutkan di atas.
Jadi, misalnya, Anda mulai merasa pusing ringan, sakit kepala atau bahkan mual saat menggunakan dasi, lebih baik ikatan dasi anda direnggangkan atau lebih baik dilepas.