Memelihara otter sedikit lebih sulit daripada hewan peliharaan lain seperti kucing, ikan, landak, hamster, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh karakter asli otter di alam bebas di mana hewan ini lebih cenderung hidup berkelompok.
Karena gemar berkoloni, hewan ini akan susah jika dirawat sendiri di rumah. Namun, jika sudah jinak, hewan ini akan jadi lucu dan menggemaskan seperti kucing.
Agar lebih mudah, pelihara otter dari bayi. Berikut tips merawat bayi otter yang benar yang disadur dari beberapa referensi.
Pilih bayi otter yang tepat
Bayi otter mudah dirawat jika sudah bisa membuka matanya. Pilih bayi otter yang sudah tidak bergantung lagi pada induknya. Jangan memilih bayi otter yang baru saja dilahirkan karena akan menjadi pekerjaan rumah rutin.
Perhatikan pola makannya
Otter saat masih bayi memiliki pola makan yang sering di lupakan. Bayi otter sering meminta makanan jika sudah lapar. Hewan ini sering memint makan jika merasa lapar. Satu bayi otter bisa makan 4 hingga 6 kali sehari.
Berikan susu yang tepat
Bayi otter umumnya mendapat air susu dari induknya. Akan tetapi, jika diadopsi saat masih menyusui, ganti air susu induknya dengan produk susu yang rendah laktosa. Jika laktosa terlalu tinggi, bayi otter bisa terkena penyakit.
Rutin ganti alas
Bayi otter akan merasa nyaman jika dialasi kain di tempatnya. Kain tersebut berfungsi untuk mencegah otter dari rasa dingin yang menusuk. Agar otter nyaman, ganti alasnya setiap hari tanpa menunggu alas itu kotor.
Perhatikan suhu ruangan
Bayi otter akan kesusahan hidup di daerah yang dingin. Namun, bayi otter juga tidak tahan pada suhu yang panas. Oleh karena itu, perhatikan suhu ruang di kandang otter. Upayakan selalu dalam suhu 25 hingga 27 derajat.