Kartu kredit menjadi salah satu alat pembayaran yang digemari semua kalangan. Dengan beragam promo, fitur, dan kemudahan yang ditawarkan, kartu kredit menjelma menjadi bagian gaya hidup masyarakat.
Masing-masing Bank penerbit kartu kredit menawarkan berbagai promosi menarik untuk menggaet nasabah. Mulai dari promo cashback, diskon, hingga gratis iuran kartu kredit. Hal ini tentu membuat kartu kredit menjadi pilihan membayar kebutuhan sehari-hari.
Namun, banyak yang terjebak dengan tagihan kartu kredit yang ‘membengkak’. Banyak pengguna kartu kredit berubah menjadi konsumtif, sehingga terjadi ‘pengeluaran lebih besar dari pendapatan’. Kartu kredit sebenarnya bisa menjadi sebuah alat pembayaran yang efektif dan menguntungkan.
Berikut ini Haluan Lifestyle merangkum cara orang-orang kaya di dunia menggunakan kartu kredit:
Kartu kredit sebagai pengontrol pengeluaran
Banyak orang-orang kaya menggunakan kartu kredit sebagai alat pengontrol pengeluaran per bulan. Semisal, seorang karyawan memiliki satu kredit yang memiliki limit Rp5 juta, nilai Rp5 juta tersebut menjadi limit pengeluaran per bulan. Artinya karyawan tersebut hanya boleh mengeluarkan uang dalam sebulan sebanyak Rp5 juta.
Kartu kredit sebagai acuan pendapatan
Kartu kredit bisa mengukur dan membantu seseorang dalam mengelola pendapatan. Semisal, seorang pengusaha memiliki limit kartu kredit sebesar Rp10 juta per bulan.
Pendapatan pengusaha selama sebulan harus sebanyak Rp10 juta atau melebihinya. Artinya jika pengusaha tersebut telah menggunakan kartu kredit selama seminggu sebesar Rp5 juta, pengusaha tersebut harus bisa menghasilkan Rp5 juta di akhir bulan atau melebihi.
Kartu kredit sebagai pengatur uang tunai
Banyak orang-orang kaya dan sukses menggunakan kartu kredit untuk mengatur jumlah uang tunai yang dimilikinya, baik di tabungan maupun uang fisik di dompet. Semisal, seorang pengusaha memiliki rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp50 juta.
Pengusaha tersebut menggunakan kartu kredit untuk membayar sejumlah transaksi, dengan memperhitungkan nilai ekonomi yang didapat. Misal, dengan pembayaran menggunakan kartu kredit di sebuah merchant lebih murah dibandingkan dengan pembayaran tunai karena adanya diskon ataupun cashback.
Sehingga di akhir bulan, jumlah pendapatan yang dimiliki pengusaha tersebut bisa melebihi jumlah rata-rata pendapatan per bulan yang biasa didapat karena adanya program diskon atau cashback.