Ada banyak imajinasi popular soal ukuran kepala yang dianggap memiliki hubungan dengan kecerdasan seseorang. Bahwa mereka yang memiliki ukuran kepala lebih besar, biasanya lebih cerdas, karena ukuran otaknya akan lebih besar.
Bisa kita lihat populernya imajinasi ini yang direpresentasikan pada beberapa karakter film. Salah satunya tokoh Megamind dalam judul film yang sama. Karakter ini memiliki ukuran kepala yang besar dan ia digambarkan sangatlah cerdas. Lalu bagaimana sains memandang kebenaran soal asumsi ini?
Sebenarnya memang ada korelasi antara manusia, kecerdasan, dan ukuran otak. Korelasi ini juga diukur dengan tes IQ. Pengukuran yang sederhana menunjukan ada setidaknya korelasi antara ketiganya, sekitar 0,3 hingga 0,4, di mana 1 menjadi korelasi yang sempurna. Hanya saja, perlu kehati-hatian untuk menginterpretasikan korelasi tersebut. Sebab, kebanyakan kasus, ukuran kepala atau otak tidak akan menunjukan apapun tentang kecerdasan individu.
Pertimbangkan juga fakta bahwa banyak hewan memiliki otak yang jauh lebih besar dibanding manusia. Tetapi, mengapa mereka tidak lebih cerdas atau secerdas manusia? Menjawab pertanyaan ini, sebagian besar ahli setuju bahwa untuk menunjukan kecerdasan, dibanding ukuran dan volume otak, efisiensi saraf jauh lebih penting. Maksudnya efisiensi saraf adalah seberapa cepat andal neuron berkomunikasi dengan satu sama lain serta jangkauan konektivitas antara wilayah otak utama.