Jika kamu mencoba menghindari bahan pengawet dalam makanan, penting untuk mempelajari cara mengidentifikasinya. Produsen makanan memiliki rangkaian pengawet dan aditif yang mereka tambahkan ke makanan karena sejumlah alasan.
Seringkali pengawet makanan ditambahkan untuk memperlambat atau mencegah pembusukan yang tidak diinginkan, perubahan warna, kehilangan rasa, pertumbuhan bakteri dan jamur atau pertumbuhan mikroba.
Meskipun banyak bahan pengawet memiliki reputasi buruk, bahan pengawet tetap menjaga makanan kita aman dari bakteri yang sangat berbahaya seperti botulisme. Baca label dengan hati-hati dan berusahalah untuk menjadi konsumen yang terinformasi sehingga kamu dapat menghindari makanan atau produk makanan dengan bahan pengawet yang tidak ingin dikonsumsi.
Berhati-hati dengan produk kemasan
Kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindari makanan olahan susu dengan tambahan gula atau perasa dan membeli makanan biasa atau tanpa rasa. Misalnya beli yoghurt tawar daripada yoghurt buah.
Keju yang diiris atau diparut mungkin memiliki beberapa bahan tambahan untuk mencegah keju menempel dengan sendirinya. Cobalah memarut keju sendiri. Juga hati-hati dengan keju olahan.
Cara baik memilih Barang freezer
Jadilah cerdas pada apa yang kamu pilih. Banyak buah dan sayuran beku diproses dan mengandung sedikit bahan tambahan atau pengawet. Pastikan kamu membaca label untuk memeriksa ulang.
Buah dan sayuran beku yang disajikan dengan bumbu akan memiliki zat tambahan. Sebagian besar makanan beku lainnya akan diproses dan mengandung zat aditif.
Tinjau label bagian depan kemasan
Makanan organik juga tidak selalu bebas bahan pengawet. Hanya 95% bahan aditif dari 100% makanan organik. Selain itu ada 45 zat aditif yang sebenarnya diperbolehkan dalam makanan organik.
Banyak perusahaan makanan menggunakan terminologi ini untuk tujuan pemasaran dan periklanan. Namun ada banyak makanan alami yang mengandung berbagai tambahan pemanis, perasa alami, dan pengawet. Jangan tertipu oleh label jenis ini.