Saat sakit flu atau batuk, biasanya tubuh akan berusaha untuk mengeluarkan dahak. Tetapi, apa yang terjadi jika kemudian dahak ini tertelan kembali?
Sebelum menjawabnya, perlu diketahui bahwa dahak adalah sekresi lendir dari saluran pernapasan. Dahak bisa keluar karena sel-sel silia yang melapisi saluran tenggorokan terus mendorong dahak ke atas yang memicu reflek menelan, sehingga debu dan benda asing lainnya bisa dikeluarkan dari paru-paru.
Sebenarnya, dalam kondisi normal, dahak manusia sangat encer dan bening. Secara tidak sadar kita mungkin menelannya sekitar 1,5 liter setiap hari. Tetapi, hal berbeda terjadi ketika seseorang menderita flu atau infeksi lainnya, atau perokok berat yang biasanya membuat dahak menjadi lebih kental dan berwana lebih gelap.
Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri, virus, sel darah putih yang terperangkap dalam dahak dan menbuatnya jadi sedikit berbeda. Meskipun dahak terlihat menjijikan, namun, dikutip dari laman Science Focus, tidak ada banyak kerugian dan resiko besar yang terjadi jika anda menelannya. Sebab, segala jenis patogen dalam dahak adalah patogen yang berasal dari paru-paru, yang mana telah memiliki akses langsung ke aliran darah.
Dan ketika dahak kembali ditelan, mereka akan dihancurkan oleh sekumpulan enzim dan asam yang kuat di perut. Dahak juga akan dipisahkan dari tubuh oleh lapisan lendir tebal yang ada di dinding perut.