Beras yang dimasak menjadi nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Selain karena kebiasaan, beras merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan pangan Indonesia.
Menurut data BPS 2022, Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 54,75 ton dan konsumsi dalam negerinya mencapai 31,54 juta ton selama setahun.
Dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam penyediaan pangan yang sehat, ternyata beras memiliki versi organik. Selama ini kita mengenal beras yang beredar di pasaran terbukti aman untuk dikonsumsi. Padahal, terdapat beras yang lebih sehat, yang sering disebut sebagai beras organik.
Perbedaan mendasar antara beras biasa dengan beras organik adalah dari segi produksinya. Dari bibit padi sampai panen, beras organik tidak menggunakan pestisida pengusir hama dan penyubur padi dengan menggunakan bahan kimia. Artinya padi bertumbuh secara alami atau organik.
Selain itu, beras organik juga tidak menggunakan bahan pengawet apa pun selama proses produksi. Dan yang paling penting, kandungan nutrisi beras organik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan beras biasa.
Dengan proses produksi yang berbeda, bahan dasar beras organik dengan beras biasa sama saja. Namun, harga beras organik jauh lebih mahal dibandingkan dengan beras biasa. Beras organik sangat cocok untuk bayi yang sedang dalam masa MPASI.