Ada banyak mitos yang menghubungkan konsumsi cokelat dengan beberapa masalah kulit seperti jerawat.
Belum ada bukti pasti yang menunjukkan bahwa sering mengonsumsi cokelat bisa menyebabkan tumbuhnya jerawat. Pasalnya, bukti-bukti ilmiah yang ada dianggap sangat lemah.
Penelitian yang terkait dengan topik tersebut juga sangat sedikit. Pun hampir semua penelitian yang ada memiliki masalah dalam metodologisnya. Misalnya beberapa uji coba terlalu singkat, yang pada akhirnya mengesampingkan siklus alami munculnya jerawat. Sedangkan penelitian yang lainnya memiliki terlalu sedikit responden penelitian atau tidak memiliki kontrol yang tepat.
Kendati memang ada penelitian yang membuktikan bahwa pola makan bisa memperparah jerawat, namun, tidak ada bukti yang jelas bahwa apakah hal itu disebabkan hormone, lemak, gula atau cokelat. Pun jika cokelat menyebabkan dampak fisik, efeknya dinilai sangat sedikit.
Lalu, bagaimana penjelasan mengenai munculnya jerawat setelah makan cokelat? Dikutip dari laman Very Well Health, mencari alasan mengapa jerawat muncul usai makan cokelat dinilai sangat rumit. Sebab, perlu diketahui bahwa jerawat adalah masalah kulit yang kompleks yang kadang datang dan pergi tanpa melibatkan penyebab yang spesifik.
Dibanding secara langsung menyalahkan cokelat, ada beberapa penyebab jerawat yang jauh lebih pasti. Beberapa faktor yang memicu jerawat adalah penumpukan sel kullit mati, kelebihan sebum atau minyak kulit, hormon, atau bahkan akibat genetik yang turun temurun. Jadi makan beberapa cokelat secukupnya, tampaknya tidak akan mendatangkan masalah kulit bagi anda.