Ada proses menarik yang terjadi saat seseorang meminum obat. Faktanya bahkan ketika minum obat yang sama, seseorang bisa memunculkan reaksi yang berbeda. Misalnya, beberapa orang mungkin merasakan efek yang diinginkan sedangkan yang lainnya tidak. Tetapi, mengapa hal ini bisa terjadi?
Ada beberapa alasan yang bisa mempengaruhi perbedaan respon yang dimunculkan seseorang pada obat yang sama. Yaitu perbedaan genetik, interaksi obat dan peradangan.
Misalnya saja jika berbicara soal perbedaan genetik, dikutip dari laman Uniconn Edu, hati memiliki sekumpulan enzim yang disebut sebagai sistem sitokrom P450 yang memecah banyak obat untuk dapat dikeluarkan dari tubuh. DNA atau materi genetik, sel berisi blueprint tentang bagaimana cara enzim ini dibuat.
Sayangnya, beberapa orang memiliki kesalahan kecil pada DNA yang membuat enzim jadi kurang berfungsi dengan baik. Dan jika kesalahan mempengaruhi bagian enzim yang berkaitan dengan obat, maka itu akan mempengaruhi kemampuan untuk memecah obat yang berarti akan lebih banyak obat beredar di dalam darah.
Atau ada pula kondisi beberapa orang yang memiliki polimorfisme yang mengintruksi tubuh membuat dua enzim yang sama, bukan hanya satu. Ultrametabolizer ini akan memecah obat lebih cepat dari biasanya yang menghasilkan konsentrasi obat aktif lebih rendah di tubuh mereka. Dan jika konsentrasi turun di bawah kisaran terapeutik maka obat jadi tidak cukup efektif.