Air hujan seringkali ditampung dan digunakan untuk berbagai keperluan. Tetapi, sangat dianjurkan untuk tidak minum air hujan. Sebab, meski terlihat bersih, air hujan mungkin tidak semurni yang biasa kita bayangkan. Ada berbagai jenis polutan yang bisa mencemari air hujan.
Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention, air hujan bisa membawa bakteri, parasit, bahan kimia dan wabah yang bisa menyebabkan sakit. Tetapi, biasanya risiko sakit karena air hujan bisa terjadi secara berbeda tergantung wilayah yang ditinggali.
Seberapa murni air hujan juga bisa ditentukan oleh lokasinya, karena zat tertentu akan mempengaruhi komposisi tetesan air hujan.
Perlu diketahui bahwa hujan bisa mengambil berbagai polutan dan molekul gas yang larut dalam air seperti asam sulfat dan nitrat. Biasanya hujan yang jatuh di tempat-tempat industri berat atau banyak ladang dan ternak akan cenderung lebih kotor.
Bahkan hujan di tempat yang pernah mengalami letusan gunung berapi, bisa juga menjadi hujan asam karena pelepasan gas seperti sulfur oksida dan nitrogen oksida.
Jadi, dengan pertimbangan risiko bahwa mungkin Anda bisa terkena penyakit karena air hujan, akan lebih baik jika air ini hanya dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, atau mencuci barang yang tidak digunakan untuk makan atau memasak. Hindari juga menggunakan air hujan untuk minum, menyikat gigi, mencuci sayur dan buah atau memasak.