Saat Anda makan telur rebus, coba perhatikan bagian kuning telurnya. Biasanya, di sekeliling kuning telur yang direbus akan muncul warna keabu-abuan. Tetapi, apakah itu?
Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diketahui dahulu bahwa telur terdiri dari 92 persen air dengan setidaknya 148 protein berbeda. Di antara 148 protein yang berbeda tersebut ada beberapa protein utama seerti ovalbumin, ovotransferin, dan ovomucoid.
Saat berada pada suhu ruangan, protein ini akan berada dalam suatu struktur bernama globular 3D yang kompleks serta memiliki ikatan belerang antara asam amino dalam rantai protein. Nah, ketika telur direbus dan kemudian matang, maka panas menyebabkan ikatan belerang terlepas. Sehingga, yang terjadi adalah, setiap molekul protein akan terurai dan terjerat dalam bentu massa padat. Biasanya proses ini akan terjadi pada suhu 77 derajat untuk protein ovalbumin.
Tetapi, jika suhu di atar 70 derajat, maka belerang bisa membentuk hidrogen sulfida yang kemudian akan bereaksi dengan zat besi yang terkandung dalam kuning telur. Reaksi antara kedua zat ini akan membentuk iron sulfida. Senyawa inilah yang kemudian memunculkan warna abu-abu kehijauan di sekitar kuning telur.
Kabar baiknya, jika Anda tidak suka dengan warna abu yang dihasilkan, Anda bisa mengaliri telur dengan air keran dingin sesaat setelah dimasak. Melakukan hal tersebut dapat menurunkan suhu telur sehingga mencegah terbentuknya warna abu-abu tersebut.