Selera makan bisa berubah. Kadang naik kadang pula turun dan tidak berselera untuk makan. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya pola hidup. Pola hidup yang tak sehat, seperti kurang tidur, terlalu banyak merokok dan kebiasaan makan tidak teratur bisa mempengaruhi selera makan seseorang.
Faktor psikologis juga mengambil peran. Emosi seseorang juga dapat mempengaruhi selera makannya. Misalnya, stres atau kecemasan bisa membuat seseorang merasa tidak nafsu makan. Di sisi lain, orang yang senang atau gembira bisa justru meningkatkan nafsu makan mereka.
Berikut beberapa cara untuk mengembalikan selera makan.
Garami makanan
Jika memungkinkan, beri garam pada makanan yang akan kamu makan. Setelah menambahkan secukupnya, kamu akan merasakan cita rasa makanan yang lebih keluar. Namun hindari menambahkan terlalu banyak sehingga rasa asin yang berlebihan menjadi tidak enak. Kamu juga bisa menambahkan gula.
Berkumur peppermint
Tuang sebotol ekstrak peppermint ke dalam tutup kecil. Kumur-kumur seperti yang kamu lakukan dengan obat kumur. Keluarkan ekstraknya dan bilas mulut kamu dengan air dingin.
Selera kamu akan sedikit mati rasa selama beberapa menit karena kualitas mentol dari ekstrak peppermint. Ekstrak spearmint akan memiliki kualitas mentol yang sama dengan peppermint dan merupakan pengganti yang memadai.
Jika kamu tidak memiliki ekstrak varietas mint, kamu juga bisa mendapatkan rasa yang terlalu kuat seperti ekstrak almond atau cokelat.
Lapisi mulut kamu dengan cara yang sama, hanya menggunakan sesendok penuh, dan apa pun yang kamu makan selanjutnya akan menyerap rasa ekstraknya.
Gunakan sedotan
Jika rasa yang ingin kamu hindari berbentuk cair, gunakan sedotan agar kamu bisa melewati lidah. Usahakan untuk mendaratkannya di bagian paling belakang lidah kamu sehingga bisa langsung turun ke tenggorokan kamu untuk menghindari kontak apapun dengan pengecap di lidah.
Makan dengan tangan
Cobalah memakannya dengan cepat dan biasanya menggunakan tangan bisa membuat berselera, tetapi berhati-hatilah agar tidak tersedak atau melukai diri sendiri. Semakin sedikit waktu kamu membiarkan rasa apa pun yang kamu coba hindari untuk berbaur, kamu semakin tidak rentan terhadap rasa tidak enak.