in

Alasan Utama Kopi Starbucks Kaleng Berbeda Rasanya dengan yang di Gerai

Kopi Starbucks kemasan kaleng. Foto: jabarekspres

Kopi Starbucks menjadi salah satu kopi yang paling diminati di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, gerai kopi Starbucks menghiasi kota-kota besar. Starbucks masuk ke Indonesia melalui perusahaan PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI). 

Walaupun harga kopi Starbucks termasuk kategori premium, gerai-gerai Starbucks di Indonesia nyaris tidak pernah sepi. Untuk satu gelas kopi Starbucks ukuran kecil (tall) saja dibanderol dengan harga Rp50.000. Jauh harganya dibandingkan dengan kopi sachet atau kopi kemasan yang dijual di pasaran.

Yang menarik dari Starbucks, belakangan ini beredar kopi Starbucks dengan kemasan kaleng yang dijual di pasaran. Bahkan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan kopi Starbucks yang dijual di gerai. 

Untuk satu kopi Starbucks kemasan kaleng dijual dengan harga hanya Rp15.000. Kopi Starbucks kemasan kaleng memiliki 2 varian rasa, yaitu DoubleSHOT Espresso dan DoubleSHOT Mocha. Banyak yang berpendapat bahwa kopi Starbucks kemasan kaleng dari segi rasa berbeda dengan kopi yang dijual di gerai Starbucks.

Alasan Starbucks menjual kopi kemasan kaleng, karena Starbucks berkolaborasi dengan Nestle. Mengutip dari Eater, pada tahun 2018, Nestle membayar $7,15 miliar atau sekitar Rp107,25 triliun (kurs Rp15.000 = US$ 1) untuk menjual kopi Starbucks secara ritel di pasaran selain gerai Starbucks.

Alhasil, banyak kopi Starbucks kemasan kaleng dijual dengan harga yang relatif murah. Selain itu, rasa dari kopi Starbucks kemasan kaleng mirip dengan kopi keluaran Nestle, yaitu Nescafe.