Pingsan adalah kondisi yang mungkin pernah dialami oleh beberapa orang di antara kita. Sebuah kondisi yang terkadang bermula dari rasa pusing kepala lalu berkeringat dan tiba-tiba saja sudah tergeletak di lantai. Tetapi, apa yang sebenarnya menyebabkan orang pingsan?
Pingsan biasanya disebut sebagai sinkop dalam dunia medis. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang pada akhirnya menyebabkan tidak cukup darah yang mengalir ke otak. Perlu diketahui bahwa otak, yang terletak di atas jantung saat Anda duduk dan berdiri membutuhkan tekanan darah yang cukup untuk melawan gravitasi dan mendorong darah naik ke kepala. Tekanan darah yang cukup ini penting untuk mengantarkan darah dan oksigen ke semua jaringan di tubuh.
Meski ada banyak faktor yang bisa menganggu proses distribusi darah, tetapi, penyebab pingsan paling umum adalah penurunan tekanan darah karena respon vasovagal yang kuat. Refleks ini dinamai berdasarkan saraf vagus yang membentang dari otak ke jantung, paru-paru hingga saluran pencernaan. Tugas saraf ini adalah mengatur sistem saraf parasimpatis, sebuah sistem saraf otonom yang bekerja tanpa perlu Anda sadari.
Misalnya, begini, di jantung saraf vagus akan melepaskan neutransmitter yang bernama asetilkolin. Asetilkolin berhubungan dengan sel alat pacu jantung yang bisa memperlambat detak jantung. Hal ini bisa terjadi misalnya saat melakukan pernapasan lambat selama yoga dan meningkatkan kinerja parasimpatis memperlambat jantung dan membuat lebih rileks.
Hanya saja, meski relaksasi adalah hal yang baik, memperlambat jantung terlalu banyak dapat menyebabkan hilangnya kesadaran singkat. Penurunan detak jantung bisa juga menurunkan tekanan darah yang dramatis dan bisa membuat Anda pingsan.