Sebagian besar perhiasan biasanya berasal dari logam mulia yang perlu digali atau ditambang. Tetapi, mutiara berbeda, perhiasan ini justru ditemukan pada tubuh mahluk hidup yaitu kerang mutiara. Mutiara merupakan hasil dari proses biologis yaitu cara si kerang untuk melindungi diri dari zat asing. Sebagian besar mutiara juga diproduksi di lingkungan air tawar dan air asin.
Pembentukan mutiara berawal dari masuknya zat asing ke tubuh kerang yang biasa disebut iritan. Iritan kemudian masuk di antara mantel dan cangkang. Tetapi, pada kondisi seperti ini, justru akan membuat kerang memberikan respons alami. Kerang akan menutup iritan (benda padat atau pasir) tersebut sebagai upaya melindungi diri sendiri.
Mantel akan membungkus iritan dengan lapisan berbahan nacre yang merupakan bahan yang sama yang digunakan untuk membuat cangkang. Nah, lapisan nacre dalam konsentrasi tinggi ini kemudian membentuk mutiara.
Beberapa spesies kerang seperti Pinctada Mazatlanica mampu memproduksi tiga hingga empat lapis nacre setiap hari. Tetapi lapisan yang dihasilkan masih sangat tipis. Sedangkan sebagian besar lapisan nacre yang bisa membentuk mutiara ketebalannya sekitar seperseribu milimiter atau 0,03 inch atau satu mikron.
Sehingga biasanya kerang membutuhkan waktu setidaknya 24 bulan untuk bisa membuat mutiara alami yang biasanya diameternya mencapai 5 milimeter atau 0,19 inch. Ukuran ini akan sama tebalnya dengan 20 kartu remi yang ditumpuk.