Rider MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez telah berhasil memenangkan balapan lebih banyak dibandingkan dengan semua pembalap lain sejak pertama kali naik ke MotoGP pada tahun 2013. Ia telah mengamankan enam gelar juara dunia kelas utama.
Hasil itu diraih Marquez berkat selalu mengambil risiko lebih. Saat membalap, ia selalu berada pada limit motor Honda yang ditungganginya.
Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir, Honda meraih hasil buruk dari sebelumnya. Pencapaian itu membuat Marquez sedikit kesulitan dan akhirnya muncul beberapa masalah.
Marc Marquez telah berjuang dengan nasib buruknya dengan cedera dan masalah pada Honda RC213V-nya selama beberapa tahun terakhir.
Marquez pun terus mengalami cedera tidak lain akibat selalu mengambil risiko, termasuk dalam balapan pembuka 2023 di Portugal. Rider Repsol Honda itu menabrak dua pembalap lain, Jorge Martin dan Miguel Oliveira.
The Baby Alien, julukan Marquez mengalami cedera dalam kecelakaan dengan Oliveira. Ia mematahkan metakarpal pertama tangan kanannya dan juga menerima Long Lap Penalty ganda akibat gaya balapnya.
Fakta bahwa Marquez terus melaju hingga limitnya sangat berkaitan dengan kelemahan motor yang dikendarainya. Karena itulah, Marquez ramai dibicarakan akan kehilangan kesabaran dan beralih ke pabrikan lain.
Sementara mantan rekan setimnya, Jorge Lorenzo pun mengungkap situasai Marc Marquez.
“Banyak hal telah berubah sejak kontrak terakhir ditandatangani dan Ducati sekarang mendominasi,” kata Loenzo dalam wawancara dengan La Cadena SER dikutip Speedweek.com.
“Marc memiliki DNA ini, itulah sebabnya dia selalu berada di limit,” ungkapnya.
“Dia ingin menang, dan itulah mengapa dia mengambil lebih banyak risiko,” jelas Lorenzo.
Lorenzo menilai Honda lebih buruk daripada tahun-tahun sebelumnya dan Marquez harus memutuskan apakah ia ingin terus seperti ini atau mengubah gaya membalapnya untuk mengurangi kecelakaan dan mendapatkan lebih banyak poin.
“Ketika saatnya tiba untuk kontrak baru, Marc harus memutuskan apakah dia ingin mendapat motor yang lebih baik (pindah) atau mengamankan kondisi ekonomi (dengan tetap di) Honda,” jelasnya.