Ada sekitar 1,5 miliar sapi di dunia dan miliaran hewan gembala lainnya yang mengeluarkan gas pencemar seperti metana. Bahkan dua per tiga dari semua ammonia juga berasal dari sapi. Sapi memang diketahui mengeluarkan sejumlah besar gas metana melalui sendawa dan gas diperut mereka.
Jumlahnya pun bervariasi. Menurut data statistik yang ada, rata-rata sapi perah mengeluarkan 100-200 liter metana sehari atau sekitar 26-53 galon. Sementara sapi jenis lain bisa memproduksi hingga 500 liter perhari. Dikutip dari laman How Stuff Works, jumlah itu setara dengan yang dihasilkan mobil dalam sehari.
Perlu diketahui bahwa metana bersama gas rumah kaca lainnya seperti karbondioksida adalah polutan penyumbang pemanasan global yang memerangkap sinar matahari dan ultraviolet. Menyebabkan peningkatan suhu bumi.
Lalu, jika dibandingkan dengan mobil, mana yang lebih buruk? Menurut PBB pertaninan bertanggung jawab atas 18% pelepasan gas rumah kaca dan ternak adalah penyumbang utama. Sebuah penelitian di Jepang pernah mengungkap bahwa satu kilogram daging sapi menghasilkan 36,4 kilogram CO2. Sementara mobil Eropa rata-rata mengeluarkan jumlah yang sama setiap 250 kilometer perjalanan.
Secara sederhana, sapi diangggap lebih merusak atmosfer dibanding mobil. Tetapi, ada beberapa kritik yang dilayangkan atas sampel penelitian yang diambil pada penelitian di Jepang tersebut. Untuk itu perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk memastikan apakah sapi memang lebih buruk daripada mobil dalam menghasilkan gas rumah kaca.