Saat sedang menangis, mata mengeluarkan air mata dan hidung ikut meneluarkan cairan ingus alias meler.
Timbul pertanyaan mengapa jika kita menangis, hidung juga ikut berair? Untuk menjawab pertanyaan di atas, perlu diketahui bahwa setiap menit seseorang menghasilkan sekitar 1 atau 2 mikroliter air mata. Cairan ini adalah campuran antara minyak, lendir, dan air yang dikeluarkan dari berbagai kelenjar dan sel di sekitar mata.
Sebenarnya air mata memiliki fungsi untuk menjaga permukaan mata tetap terlumasi. Saat Anda berkedip misalnya, kelopak mata akan mendorong air mata ke dalam sepasang lubang kecil yang bernama puncta menuju ke dua kantung mata. Selain itu, berkedip juga berfungsi menekan kantung mata dan mengalirkan cairan menuju bagian belakang hidung dan tenggorokkan. Proses ini terjadi sepanjang hari tanpa Anda sadari.
Lalu, jika Anda menangis, produksi air mata akan meningkat. Dikutip dari laman Popular Science, kelenjar akrimal yang berada di atas dan di luar setiap mata akan terus mengeluarkan air sampai mata terisi penuh. Setiap mata pada umumnya bisa menampung sekitar 7 mikroliter cairan. Ketika jumlah ini telah dilewati, artinya air mata akan meluap, keluar dari mata Anda dan turun ke pipi. Tetapi, kelebihan air mata juga bisa membanjiri saluran drainase yang mengarah ke saluran hidung, menyebabkan hidung meler dan berair saat kita menangis.