Momen Lebaran di Indonesia ditandai dengan sajian bersantan, dari opor ayam hingga rendang. Di hari pertama Lebaran mungkin masih menggiuarkan, namun sudah terasa berbeda pada hari ketiga. Mungkin inilah yang menjadi alasan, orang-orang mendatangi warung bakso.
Kuah bakso yang segar dan lebih ringan, bisa mengimbangi masakan berlemak yang banyak disantap pada momen Lebaran. Pedagang bakso pun mendulang berkah. Dilansir GNFI, salah satu pemilik warung bakso di Bekasi, Sukatmi, mengaku kedatangan banyak pelanggan selama libur Lebaran.
Sukatmi mengaku kepada Sindonews bahwa jumlah porsi juga bertambah dan jauh lebih banyak dibandingkan hari biasa karena pengunjung membanjiri kedai. Jika di hari biasa, Sukatmi biasa membuat bakso 18 hingga 20 kilogram daging sapi sehari, di momen libur Lebaran, ia membuat bakso 40–45 kg daging.
Omzet yang diterimanya pun meningkat bahkan berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa. Di hari biasa Sukatmi mengantongi omzet kotor Rp6–9 juta, pada momen libur Lebaran dia mengantongi omzet kotor hingga Rp13-16 juta sehari.
Untuk diketahui, bakso selama ini dikenal sebagai salah satu kuliner Tanah Air. Namun, ternyata bakso bukanlah asli dari Indonesia. Ada yang menyebut bahwa bakso berasal dari China yang terbuat dari daging babi, namun di Indonesia karena mayoritas penduduknya beragama Islam, maka dibuatlah bakso dari daging sapi dan ayam.