Indonesia akan mengawal capaian tiga pilar dalam keketuaannya pada ASEAN 2023. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah, lewat keterangan resminya, Senin (1/5/2023).
Pilar pertama, ASEAN Matters. Terkait dengan pilar pertama, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menekankan ada sejumlah isu yang harus didorong dalam pembahasan, di antaranya pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), negosiasi teks Code of Conduct (COC), penyusunan Peta Jalan keanggotaan Timor Leste, penguatan institusionalisasi Dialog HAM di ASEAN, dan penandatanganan Protokol Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ).
Pilar kedua, Epicentrum of Growth, tentang sejumlah prioritas seperti penguatan ketahanan pangan dan penguatan ketahanan energi, termasuk melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan penguatan arsitektur kesehatan melalui One Health Initiative.
Pilar ketiga, implementasi AOIP, tentang penguatan kerja sama konkret AOIP berdasar prinsip inklusivitas, dan ekonomi pembangunan. Oleh sebab itu, Indonesia akan menyelenggarakan flagship event yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum.
Guna melengkapi ketiga pilar ini, beberapa pertemuan penting digelar dalam empat bulan terakhir, salah satunya ASEAN Foreign Ministers’ Retreat di Jakarta yang dihelat pada 1-4 Februari 2023 lalu.
Lalu berlanjut ASEAN Tourism Ministers Meeting di Yogyakarta pada 2-5 Februari 2023 dan ASEAN SOM and Related Meetings di Jakarta pada 6 hingga 8 Maret 2023.
Kemudian pertemuan antar menteri ekonomi ASEAN dalam ASEAN Economic Ministers’ (AEM) Retreat 20-22 Maret 2023 di Magelang, Jawa Tengah, dan ASEAN Finance Ministers & Central Bank Governors’ Meeting 28-31 Maret 2023 di Bali.