in

Mengenal Santiago Pena, Mantan Menkeu yang Jadi Presiden Paraguay

Santiago Pena. Foto: Daniel Duarte/AFP.

Santiago Pena sukses memenangkan pemilihan presiden di Paraguay dengan perolehan suara 42,7 persen dari 99 persen suara yang terhitung. Perolehan tersebut unggul 15 poin dari rivalnya, Efrain Alegre yang merupakan calon dari kubu tengah-kiri.

Dalam kampanyenya, Pena menjanjikan akan memperluas hubungan diplomatik Paraguay dengan Taiwan. Ia juga menjanjikan kebijakan ramah bisnis dan berfokus pada penciptaan lapangan kerja, menarik investasi asing dan menjaga pajak tetap rendah.

Untuk diketahui, Santiago Pena mulai berpolitik sejak 2016 silam. Ia bahkan terlibat dalam protes kepada Presiden Horacio Cartes agar membatalkan rencana menambah masa jabatan dan mengubah konstitusi.

Sebelumnya, pada 2018, Pena juga maju sebagai calon presiden Paraguay namun ia kalah telak dari Mario Abdo Benitez yang saat ini masih menjadi presiden Paraguay.

Latar belakang pendidikan Pena, ia banyak belajar ilmu ekonomi di Paraguay kemudian melanjutkan pendidikan di Columbia University di New York dengan mengambil bidang studi Manajemen Kebijakan Ekonomi dan meraih gelar Magister Administrasi Publik.

Setelah itu, Pena kembali ke Paraguay dan mengajar di Catholic University of Asuncion sebagai Associate Professor of Financial Theory dan menjadi Guru Besar Teori Ekonomi.

Pena tercatat telah menerbitkan beberapa karya penelitian tentang kebijakan moneter, sektor keuangan serta inklusi keuangan.

Sembilan tahun berselang, Pena bergabung dengan IMF, meninggalkan Paraguay dan pindah ke Washington DC, Amerika Serikat. Di IMF, ia bekerja sebagai ekonom yang bertanggung jawab atas negara di Afrika Sub Sahara.

Pada 2012 Pena didaulat menjadi Anggota Dewan Direksi Bank Sentral Paraguay. Berkat pengalaman yang mumpuni di bidang ekonomi, Pena menjadi Menteri Keuangan pada 2015 silam.