in

Sejarah Pembuatan Tahu

Tahu putih. Foto: Shutterstock.

Tahu tercacat pertama kali pada masa dinasti Han Cina sekitar 2000 tahun yang lalu. Legenda Tiongkok menganggap penemuannya berasal dari Pangeran Liu An sejak tahun 179 hingga 122 SM dari provinsi Anhui.

Tahu dan teknik produksinya diperkenalkan ke Jepang selama periode Nara, pada tahun 710 sampai 794. Beberapa percaya bahwa tahu tiba di Vietnam selama abad ke 10 dan ke 11. Tahu juga menyebar ke bagian lain di Asia Tenggara.

Ini mungkin bertepatan dengan penyebaran agama Buddha karena merupakan sumber protein penting dalam pola makan Buddha Asia Timur. Li Shizhen pada masa Dinasti Ming, menjelaskan metode pembuatan tahu.

Tahu putih. Foto: Pexel.

Sejak saat itu, tahu menjadi makanan pokok di banyak negara, termasuk Vietnam, Thailand, dan Korea, dengan variasi regional dalam metode produksi, tekstur, rasa, dan penggunaan.

Berbagai macam jenis dan rasa tahu tersedia di pasar Barat dan Timur. Terlepas dari banyaknya pilihan, produk tahu dapat dibagi menjadi dua kategori utama.

Tahu segar yang diproduksi langsung dari susu kedelai, dan tahu olahan, yang dihasilkan dari tahu segar. Produksi tahu juga menghasilkan produk sampingan penting yang digunakan dalam berbagai masakan.

Di Asia Tenggara, tahu diperkenalkan ke wilayah tersebut oleh imigran Tionghoa dari provinsi Fujian, sebagaimana dibuktikan oleh banyak negara di Asia Tenggara yang menyebut tahu menggunakan kata Tionghoa Min Nan untuk tahu lunak atau keras.

Di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Vietnam, tahu tersedia banyak dan digunakan dalam banyak masakan lokal.

Tahu disebut tahu di Indonesia, dan masakan Indonesia seperti tahu sumbat, taugeh tahu, asinan, siomay dan beberapa kari, sering ditambahkan irisan tahu. Tahu goreng, tahu isi dan tahu sumedang adalah jajanan tahu goreng yang populer.