Setrika adalah alat yang tepat untuk membantu membuat pakaian jadi tidak kusut dan lebih rapi. Tetapi, dalam prosesnya, setrika yang digunakan harus panas lebih dahulu untuk bisa mencapai bentuk kerapihan tertentu.
Menariknya, ada alasan ilmiah yang mendasari hal ini. Secara umum, setrika sebenarnya memang dirancang untuk mengatur ulang untaian polimer yang berdekatan dalam serat pakaian. Dan untuk melakukan tugas semacam ini, butuh sesuatu yang panas dan berat.
Panas akan membantu melemahkan ikatan kimia yang terbentuk di antara untaian polimer yang berdekatan dalam serat pakaian. Sedangkan, selain panas, bahan besi di setrika juga akan memaksa untaian polimer ini mengadopsi bentuk baru yang diinginkan. Lalu, ketika panas dihilangkan, polimer akan kembali ke posisi mereka yang baru.
Tetapi, perlu diingat bahwa menyetrika harus menggunakan trik yang tepat dalam mengatur panas. Sehingga ada panas yang cukup untuk mengubah ikatan silang polimer yang lebih lemah tetapi, tanpa harus merusak ikatan di dalam rantai polimer. Selain itu, perlu juga diingat untuk tidak menyetrika pakaian dengan payet, bahan beludru dan juga khasmir. Menyetrika pakaian dengan bahan-bahan tersebut justru akan merusak atau bahkan membakar pakaian.