Saat dewasa, kebanyakan orang mengalami fase tumbuhnya gigi geraham bungsu. Biasanya fase ini akan terjadi pada kisaran usia 17 hingga 21 tahun. Tetapi, sebenarnya, mengapa kita punya gigi geraham bungsu? Ternyata adanya gigi geraham bungsu berhubungan dengan bagaimana manusia berevolusi.
Dahulu kala, manusia merupakan hominid yang memiliki rahang yang lebih panjang untuk memakan daging dan tumbuhan mentah. Karena gigi adalah satu-satunya alat yang mereka miliki untuk memecah makanan mentah, maka mereka butuh rahang yang lebih panjang dan lebar yang juga mengandung geraham ekstra. Sebab gigi geraham bungsu akan memberi kekuatan lebih untuk mengunyah berbagai jenis makanan mentah.
Meski dahulu kala gigi geraham bungsu punya manfaat penting, tetapi saat ini justru seringkali mendatangkan masalah. Dikutip dari laman Very Well Health, para ahli percaya bahwa garis rahang manusia saat ini menjadi kurang luas dan lebih kecil. Perubahan ini terjadi selama bertahun-tahun karena makanan telah lebih dahulu dimasak sebelum dikonsumsi. Akhirnya gigi geraham bungsu tidak lagi dibutuhkan dan rahang tidak lagi memiliki ruang untuk menampungnya. Untuk itulah gigi geraham bungsu biasanya perlu dicabut.
Selain itu, para ahli juga percaya bahwa makanan yang lebih lembut, yang dikonsumsi manusia sering mempengaruhi terjadinya impaksi pada gigi geraham bungsu. Sebagai informasi, impeksi gigi adalah kondisi ketika gigi terjebak dalam gusi. Para ahli menganggap hal ini sering terjadi karena efek dari proses memasak makanan yang dilakukan manusia. Proses seperti memotong, merebus, mengkukus semua makanan memudahkan manusia dalam mengunyahnya.