Mazda Indonesia secara resmi membuka kantor pusat mereka yang baru pada Februari lalu. Untuk merayakan tonggak sejarah ini, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, duduk bersama untuk menjelaskan rencana pembangunan pabrik Mazda.
Banyak yang mempertanyakan kapan pabrik Mazda bisa beroperasi di Indonesia. Ricky hanya menjelaskan secara umum, bahwa ia telah menyiapkan lokasi dan peralatan yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik.
“Dalam waktu dekat ini, kita akan merakit Mazda dengan konsep yang mengusung Japanese mastery, yang berarti teliti dan rapi dalam membuat mobil dan merakitnya,” ungkap Ricky.
Berakar pada budaya Jepang, Mazda terinspirasi oleh kebiasaan, gaya hidup dan filosofi yang semuanya berpedoman pada prinsip-prinsip Jepang.
Merek Mazda sudah ada sejak tahun 1980-an di Indonesia, dan filosofi tersebut sudah mereka usung sejak awal. Apalagi perusahaan baru-baru ini mengalihkan fokusnya dalam menonjolkan identitas Mazda sebagai merek premium Jepang.
“Citra kami sebagai merek Jepang premium dapat dilihat dari perhatian kami terhadap detail terhadap apa yang dapat dilihat, dirasakan, dan disentuh pelanggan kami dari mobil kami. Prioritas kami adalah perhatian terhadap detail dan komitmen terhadap kualitas yang berpedoman pada prinsip-prinsip ini. Inilah bedanya premium feel Mazda dengan rival kami,” tambah Ricky.
Selain pembangunan pabrik, sebelumnya Mazda headquarter juga baru saja dibuka dan menjadi dealer, showroom, sekaligus kantor pusat. Markas baru ini diharapkan bisa sebagai mercusuar sekaligus tolok ukur budaya dan kualitas Mazda di Indonesia.