in

Raflesia, Bunga Terbesar di Dunia yang Memesona

Bunga raflesia. Foto: Shutterstock

Raflesia merupakan genus tumbuhan berbunga yang semua spesiesnya hidup sebagai parasit. Yang unik dari bunga ini adalah organ tubuhnya hanya berbentuk bunga yang mekar atau kuncup saja.

Bunga yang disebut juga dengan puspa nusa ini tidak memiliki daun, batang dan akar. Tapi meski tak berakar, bunga raflesia memiliki jaringan bernama haustorium yang mampu menyerap hasil fotosintesis dari jaringan tumbuhan inangnya.

Satu-satunya bagian raflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesiesnya, raflesia arnoldii misalnya, memiliki diameter bunga hingga mencapai 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg.

Bunga raflesia mekar tanpa mengenal musim. Bisa dibilang, setiap bulan selalu saja ada raflesia yang mekar di wilayah berbeda. Selama proses mekar sempurna itulah, bunga ini akan mengeluarkan bau yang menyengat atau busuk. Bau tersebut menyebabkan serangga seperti lalat mendekat.

Puspa nusa terdiri dari dua jenis kelamin, yakni jantan dan betina. Hal itu dapat dilihat terhadap ada tidaknya buah ketika bunga tersebut membusuk dan mati.

Bunga jantan tidak meninggalkan buah. Sementara bunga betina meninggalkan buah seukuran kepalan tangan manusia.

Di balik keindahannya yang memesona, ada fakta yang cukup pahit bagi bunga raflesi. Sebuah hasil penelitian menyebut bahwa bunga raflesia terancam punah.

Yang menjadi tantangan terbesar lagi adalah sampai saat ini belum ada penelitian yang bisa menjawab bagaimana proses reproduksi bunga raflesia. Untuk bereproduksi sendiri, bunga raflesia memerlukan bunga jantan dan bunga betina untuk proses penyerbukan.

Tapi nyatanya, kebanyakan bunga rafflesia yang mekar adalah yang berkelamin jantan bila dibandingkan dengan betina. Perbandingannya mencapai 9:1 atau dari 10 bunga yang mekar, 9 diantaranya merupakan bunga jantan dan satu bunga betina.