Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan bank sentral negara-negara ASEAN, mulai dari Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) bersepakat untuk menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran yang cepat.
Dengan cara ini, kamu bisa membayar menggunakan rupiah di berbagai negara ASEAN, cukup dengan memindai saja. Mudah, kan? Lantas, bagaimana penerapan metode ini di lapangan?
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi, menekankan bahwa kebijakan ini bisa meningkatkan volume transaksi sehingga pemulihan ekonomi di Indonesia juga diharapkan bisa melaju esat, terutama pasca pandemi.
“Khususnya di sektor pariwisata dan UMKM, dengan Cross Border QR Payment Linkage ini memungkinkan penerimaan transkasi pembayaran bukan hanya dari warga negara yang bersangkutan, namun juga dari wistawan atau pekerja asing,” ujar Thomas dilansir dari CNBC.
Saat ini, melalui Bank Mandiri, kamu sudah bisa bertransaksi lintasnegara di Thailand dengan menggunakan QRIS. Rencananya, Malaysia menjadi negara selanjutnya yang akan dibidik metode serupa pada pertengahan tahun ini, disusul dengan Singapura.
Kendati begitu, Thomas menekankan bahwa edukasi lebih lanjut masih harus terus dilakukan kepada customer dan pemilik merchant mengenai metode QRIS lintasnegara ini.
“Perlu ada semacam edukasi tambahan, baik dari institusi perbankan maupun dari regulator, dan ini harus dari kedua belah negara.”
Untungnya lagi, prosesnya pun sama dengan pembayaran QRIS yang selama ini kita kenal. Artinya, pelanggan hanya perlu memindai kode merchant dan proses pembayaran akan dilakukan secara otomatis.
“Hampir mirip dengan QRIS, jadi sangat mudah dan cepat tentunya. Saya rasa untuk frontliner terutama kasir kasir di merchant yang biasa berhubungan dengan pelanggan tentunya sudah biasa dengan hal ini,” kata Thomas.
Target pengguna QRIS selama 2023 sendiri mencapai 45 juta dengan volume transaksi mencapai Rp1 M pada akhir tahun. Sejauh ini, nilai transaksi QRIS hingga Februari 2023 mencapai Rp12,28 T dengan jumlah merchant mencapai 24,9 juta.