in

Apa yang Menyebabkan Kedutan Pada Alis?

Ilustrasi mata. Foto: Shutterstock.

Konon katanya saat alis mulai berkedut, banyak yang meyakini hal itu sebagai pertanda ada rezeki yang akan datang. Tapi di dalam dunia medis, ini hanyalah mitos, faktanya saat alis kamu mulai berkedut dengan cepat, dan tak bisa dikendalikan, hal itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan. Berikut adalah penyebab alis kedutan yang harus diwaspadai.

1. Distonia
Kondisi ini menyebabkan otot bergerak lambat, distonia biasa mempengaruhi bagian tubuh, termasuk mata dan alis, biasanya kondisi ini terjadi pada orang yang memiliki penyakit parkinson, radang otak, dan ensefalopati dan stroke.

2. Kekurangan magnesium
Magnesium memiliki peran untuk menyeimbangakn otot dn saraf kamu. Jika kadar magnesium terlalu rendah, pengirim sinyal juga akan rendah, sehingga menyebabkan kedutan tidak terkendali pada alis dan kelopak mata. Kamu bisa mengkonsumsi makanan, seperti pisang, alpukat, coklat, kacang-kacangan.

3. Kejang hemifacial
Padahal kondisi tertentu alis dan area mata yang berkedut, bisa terjadi karena penyakit kejang. Kejang hemofilia terjadi ketika wajah teriritasi, dan kondisi ini bisa terjadi seumur hidup, biasanya menyerang sisi kiri wajah, tetapi sering juga pada area mata.

4. Multiple klerosis
Penyakit ini mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf pusat. Kelelahan luar biasa, sulit berjalan, gangguan bicara, gemetar atau tremor, sulit berkonsentrasi, dan kesulitan mengingat. Multi please sklerosis tidak ada obatnya, tetapi kamu bisa melakukan terapi untuk mengurangi rasa sakit dan rasa tidak nyaman.

5. Pakai obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat-obatan bisa memicu mata berkedut, seperti antipsikotik, dan antiplatelet. Efek samping dari penggunaan obat tersebut sering menyebabkan otot menegang dan tremor, atau tubuh gemetaran, penggunaan obat ini juga menyebabkan tubuh kekurangan magnesium, jika mencurigai obat-obatan tersebut yang menjadi penyebab kedutan di alis, jangan menghentikan pengobatan tanpa izin dokter.