in

Maju ke Final! Ini Catatan Statistik Indonesia vs Thailand Sepanjang SEA Games

Skuad Timnad Indonesia untuk SEA Games 1991 (Foto: Majalah Bola/Kompas.com)
Skuad Timnad Indonesia untuk SEA Games 1991 (Foto: Majalah Bola/Kompas.com)

Setelah laga dramatis menghadapi Vietnam, Timnas U-22 Indonesia akhirnya berhasil melaju ke final SEA Games 2023. Indonesia sebenarnya telah lebih dulu unggul dari Vietnam dengan skor 2-1, sebelum akhirnya gol bunuh diri Bagas Kaffa di menit ke-78 membuat skor menjadi imbang.

Beruntungnya, gol Muhamad Taufany kembali membuat asa Indonesia menyala sehingga skor berubah 3-2. Kemenangan Indonesia terasa lebih berkesan karena hanya bermain dengan 10 orang pemain di babak kedua, dan berhasil membalikkan keadaan di waktu genting.

Kini, tim Garuda harus bersiap menghadapi Thailand, yang notabene merupakan salah satu tim sepakbola terkuat di Asia Tenggara, di final pada 16 Mei mendatang.

Statistik Indonesia vs Thailand

Jika melihat ranking FIFA, Thailand jauh mengungguli Indonesia dengan menempati peringkat 114, sementara Indonesia berada di peringkat 149. Thailand juga telah menjadi langganan final SEA Games dengan perolehan medali emas terbanyak untuk cabor sepakbola, yakni 9 emas. Sementara Indonesia baru mengumpulkan 2 medali emas.

Secara keseluruhan, tim sepakbola Thailand telah memboyong 18 medali SEA Games, yakni 9 emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Hasil ini sekaligus membuat mereka mempimpin perolehan medali SEA Games cabor sepakbola. Sedangkan Indonesia tertinggal jauh dengan 7 perolehan medali, yaitu 2 emas, 2 perak, 3 perunggu.

Namun, catatan menunjukkan kalau Indonesia pernah mengalahkan tim gajah putih. Pada SEA Games 1989 silam, Indonesia bertemu dengan Thailand untuk memperebutkan medali perunggu. Meski skor berakhir 1-1, tim Garuda berhasil memenangkan penalti sengit dengan skor 9-8.

Pada SEA Games edisi 1991 selanjutnya, Indonesia kembali harus menghadapi Thailand di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina. Kali ini, kedua tim beradu di final untuk memperebutkan medali emas. Lagi-lagi, perlawanan dari kedua tim berlangsung ketat dan laga berkahir dengan skor imbang 0-0.

Namun, Indonesia berhasil menang penalti 4-3. Ini menjadi kemenangan manis bagi Indonesia. Selain tentunya karena berhasil memboyong emas, Indonesia juga merayakan kemenangan di negeri orang setelah pada 1987 sebelumnya menang kandang.

Saat itu, pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin yang ditunjuk untuk membina timnas Indonesia, banyak diragukan karena timnas cenderung mengandalkan kekuatan fisik alih-alih bermain dengan manuver cantik.

Begitu babak penalti dimulai, Polosin diketahui meninggalkan lapangan dan masuk ke ruang ganti karena tak sanggup menahan tegang menyaksikan anak didiknya. Beberapa pemain Indonesia pun diketahui ogah menjadi eksekutor penalti saat itu.

Ketika skor tim imbang 3-3 di babak penalti, Sudirman menjadi pemain Indonesia yang maju untuk mengeksekusi bola. Hasilnya, ia membawa timnas unggul dengan perolehan 4-3. Sayangnya, ini juga menjadi momen terakhir kali sepakbola Indonesia memboyong emas SEA Games.

Indonesia baru kembali berhadapan dengan Thailand di final SEA Games 1997. Namun, saat itu laga berhasil dimenangkan oleh Thailand melalui penalti dengan skor 4-2. Terakhir, di SEA Games Myanmar 2013, Indonesia menghadapi Thailand lagi-lagi di babak final, namun harus mengakui ketangguhan tim gajah putih setelah keok 1-0