Biasanya pensil lebih dipilih untuk membuat garis saat menggambar, dibanding menggunakan pulpen. Hal ini karena garis dan tulisan hasil goresan dengan pensil lebih mudah dihapus ketimbang tinta pada pulpen. Tetapi, apa penyebabnya?
Pertama, perlu dipahami dahulu bagian pada kertas. Kertas diproduksi dengan cara yang sama pada tingkat dasarnya. Di mana terjadi distribusi serat secara merata yang terbuat dari selulosa. Serat-serat ini akan memiliki cekungan kecil di antaranya yang biasa disebut dengan pori-pori. Pori-pori kertas bersifat mikroskopis dan memiliki kemampuan untuk menyedot tinta melalui aksi kapiler.
Lalu, apa itu aksi kapiler? Dikutip dari laman Science ABC, aksi kapiler merupakan kemampuan cairan yang tidak biasa untuk bergerak ke ruang sempit dengan cara melawan gravitasi atau tanpa bantuan gravitasi. Kita bisa melihat fenomena ini ketika menulis dengan tinta pulpen. Dimana kombinasi dari tegangan permukaan cairan atau tinta dan sifat adhesi serat kertas menyebabkan tinta bergerak turun ke dalam pori-pori kertas dan ia akan berada di sana lalu mengering.
Lain lagi dengan pensil. Pensil terdiri dari grafit dan ketika Anda menggambar dengan pensil di atas kertas, partikel grafit ini akan menempel di serat kertas dan meninggalkan bekas berupa gambar yang Anda buat. Lalu, ketika Anda menghapus dengan penghapus karet, maka tercipta gesekan yang memanaskan molekul karet membuatnya lengket. Molekul lengket ini kemudian mencabut partikel grafit yang berada di lapisan atas dari serat kertas sehinga garisnya menghilang.
Sedangkan pulpen berbeda, karena tinta masuk jauh ke dalam serat dan mengering, menghapus dengan menggosokkan karet penghapus tidak akan mudah menghilangkannya. Anda perlu menggores secara fisik ke tingkat pewarna yang mengering tersebut.