Saat suhu udara sedang dingin, kita jadi sangat mudah untuk melihat napas yang kita hembuskan. Selain itu, pada umumnya orang-orang hanya menghubungkan napas yang bisa kita lihat ini dengan suhu udara, padahal ada pula peran kelembapan yang ada di atmosfer. Jadi bagaimana bisa kita melihat napas saat udara dingin?
Penyebabnya ternyata juga dipengaruhi oleh kandungan air dalam tubuh. Air membentuk sekitar 70 persen tubuh manusia dan ini mengakibatkan organ pernafasan kita, yaitu paru-paru jadi sangat lembap.
Setiap kali Anda bernapas, maka di dalam udara yang Anda hembuskan tersebut akan mengandung banyak uap air. Ini bisa Anda buktikan dengan cara menghembuskan napas ke tangan. Lalu, gosokkan bagian ini dengan tangan lainnya, Anda akan merasakan kelembapannya.
Kemudian, selain soal kandungan uap air, suhu tubuh juga berada sekitar 37 derajat celcius dan ini menjadi suhu yang cukup hangat untuk air di paru-paru bisa menjadi gas. Ketika udara di sekitar jadi dingin, uap air akan dihembuskan dan berubah menjadi tetesen kecil air yang dikenal dengan proses kondensasi.
Dikutip dari laman Sciencing, tetesan air yang kita hembuskan ini cukup ringan untuk bisa berterbangan di udara tetapi cukup besar untuk bisa dilihat. Dan juga, tetesan ini akan terbentuk lebih cepat saat suhu udara terus turun sehingga saat bernapas Anda seolah melihat ada awan gas yang anda lepaskan.