in

Kenapa Tikus Sering Dijadikan Hewan Percobaan?

Alasan tikus sering jadi hewan percobaan.

Ada banyak eksperimen yang menggunakan tikus sebagai hewan percobaan. Pemilihan tikus dibanding dengan hewan lainnya memang memiliki alasan yang kuat. Dikutip dari laman Canadian Blood Service, tikus adalah satu satunya mamalia yang menyediakan keragamaan genetik yang kaya ditambah dengan potensi manipulasi genom yang luas. Untuk itu, tikus bisa menjadi bentuk aplikasi yang kuat untuk memodelkan penyakit pada manusia.

Tikus  memang punya peran penting dalam penelitian medis manusia, karena tikus, memiliki kemiripan dengan manusia. Tikus dan manusia adalah mamalia serta mengalami banyak proses dan memiliki respon imun yang serupa ketika merespon infeksi dan penyakit. Sistem hormon tikus, yaitu endokrin, juga sangat mirip dengan sistem pada tubuh kita. Lebih lanjut, tikus juga menjadi spesies pertama, bersama dengan manusia yang genom lengkapnya telah diurutkan. Selain itu, secara fisiologis tikus juga cukup kecil sehingga mudah ditangani dan disimpan di laboratorium.

Berbagai alasan di atas kemudian mendasari penggunaan tikus sebagai hewan percobaan. Hasilnya, banyak terobosan penting dalam ilmu kedokteran yang berasal dari penelitian menggunakan tikus. Contohnya pengobatan leukemia promyelocytic akut, salah satu bentuk kanker darah yang menjadi penyakit yang paling banyak diobati. Selain itu, tikus juga berjasa dalam penemuan ilmiah seperti vitamin K, pengembangan vakisn polio, dan penemuan teknologi antibody monoclonal yang digunakan untuk mengobati kanker.