Adrian Newey terlibat dalam perusahaan patungan antara Red Bull dan Aston Martin untuk memproduksi hypercar yang dikenal sebagai Valkyrie, yang hampir menyebabkan kehancuran finansial.
Perancang mobil terkenal ini telah mengerjakan berbagai proyek yang tidak terkait dengan Formula 1 selama beberapa waktu. Salah satunya adalah hypercar Valkyrie, namun Prinsipal Red Bull F1 Christian Horner mengungkapkan bahwa proyek ini terlalu mahal untuk mobil-mobil mewah Aston Martin yang ada di pasaran.
Valkyrie yang merupakan kolaborasi antara Aston Martin Lagonda dan Red Bull Advanced Technologies, terhubung dengan tim Formula 1. Newey memainkan peran kunci dalam konsepsi dan produksinya, dengan menggunakan pengetahuannya yang luas di bidang ini.
Seperti yang diharapkan dari seorang desainer, ia berkonsentrasi pada peningkatan kecepatan daripada efektivitas biaya, oleh karena itu, Aston Martin hampir mengalami kesulitan selama proses pembuatannya, tetapi akhirnya terbayar.
“Ini pengalaman yang sama sekali berbeda, karena bekerja sama dengan perusahaan mobil, bahkan merek yang lebih kecil seperti Aston Martin, memaksa untuk melihat semua biaya yang Anda keluarkan. Yang tentu saja, ada Adrian Newey yang mungkin saja tidak tahu di mana departemen keuangan kami,” kata Horner kepada Financial Times.
Horner mengaku Adrian Newey memang telah menciptakan mobil yang sangat mengesankan dan sangat brillian namun di sisi lain Newey juga hampir membuat Aston Martin bangkrut.
“Pengalaman ini tentu memberikan banyak pelajaran kepada kami. Memang ada peraturan F1, namun peraturan itu tak ada hubungannya dengan peraturan di jalan, jadi kami belajar banyak dari sudut pandang itu,” lanjut Horner.