Geely secara signifikan meningkatkan posisinya di produsen mobil mewah Aston Martin dari sekitar 7% menjadi 17%. Sebelumnya, Mercedes-Benz memegang saham terbesar ketiga di Aston Martin.
Geely menghabiskan 234 juta poundsterling (US$291 juta) untuk membeli saham tambahan dan menjadikannya pemegang saham terbesar ketiga di Aston Martin setelah konsorsium yang dikomandoi oleh CEO Aston Martin, Lawrence Stroll, dan Dana Investasi Publik Arab Saudi.
Geely membeli 42 juta saham dari grup Stroll dan juga menerbitkan 28 juta saham baru dengan harga 335p per lembar, jauh lebih tinggi daripada harga penutupan pada hari Rabu (17/5) sebesar 231p. Kesepakatan ini memberikan Aston Martin 95 juta poundsterling (118 juta dolar AS).
Setelah kabar ini, harga saham Aston Martin naik 22 persen pada hari Kamis (18/5), mencapai 283p. Sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan, Geely akan mendapatkan tempat di dewan direksi Aston Martin dan telah setuju untuk tidak memiliki lebih dari 22 persen hingga Agustus 2024.
Chairman Geely Holding Group, Eric Li, telah menyatakan keyakinannya terhadap potensi pengembangan, teknologi, dan tim manajemen Aston Martin. September lalu, Geely telah mengakuisisi 7,6 persen saham perusahaan yang menunjukkan komitmen mereka untuk mencari sinergi teknologi bersama dan peluang ekspansi baru untuk membantu Aston Martin mencapai kapasitas penuhnya.
Sebelumnya, Geely telah mencoba untuk membeli Aston Martin dengan penawaran yang bersaing dengan Stroll pada tahun 2020 serta menunjukkan ketertarikan pada musim panas sebelumnya.
Kepemilikan saham Geely yang lebih besar di Aston Martin berpotensi membuka lebih banyak peluang untuk memasuki pasar Tiongkok dengan membuat toko-toko utama di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing.
Selain itu, kepemilikan substansial Geely atas Mercedes-Benz, yang merupakan mitra teknologi dan investor utama di Aston Martin, semakin memperkuat kerja sama mereka.