Laga antara Valencia melawan Real Madrid berlangsung panas. Banyak momen yang menguras emosi kedua belah pihak sepanjang laga yang berlangsung di Stadion Mestalla, Senin (22/5/23) dini hari WIB.
Valencia membawa misi kemenangan agar menjauh dari lubang degradasi. Sementara Real Madrid membawa misi serupa agar tetap bertahan di urutan kedua klasemen sementara La Liga Spanyol.
Valencia sudah menerapkan permainan menyerang sejak peluit babak pertama ditiup wasit. Los Blancos, julukan Real Madrid, yang turun dengan formasi terbaiknya memberi perlawanan sengit. Kedua kesebelasan pun saling jual beli serangan. Los Blancos unggul penguasaan bola hingga 74 persen.
Valencia mempunyai penguasaan bola hanya 26 persen, tetapi serangannya lebih efektif. Valencia melakukan 11 tembakan dan 6 diantaranya tepat sasaran.
Sementara itu, Real Madrid yang lebih banyak menguasai bola mampu melakukan 13 kali tembakan. Akan tetapi, hanya 5 tembakan tersebut yang tepat sasaran.
Valencia bahkan bisa mencetak gol di menit ke-33. Gol tersebut dicetak oleh gelandang mereka, Diego Lopez dan menutup babak pertama dengan keunggulan tuan rumah 1-0.
Di sepanjang babak kedua, tensi pertandingan menjadi panas. Bahkan, wasit sempat menghentikan pertandingan karena ada dugaan rasisme terhadap pemain Real Madrid, Vinicius Junior.
Penghentian laga tersebut terjadi tepat pada menit ke-70 saat ada dua bola yang masuk ke dalam lapangan. Saat itulah diduga terjadi ada dugaan rasis atas Vinicius yang dilakukan oleh suporter Los Che, julukan Valencia.
Laga kemudian dilanjutkan setelah suasana panas sedikit meredah. Namun, tidak ada lagi gol tercipta hingga laga usai.
Bahkan, Vinicius diusir wasit di akhir laga karena terpancing emosi. VAR menangkap penyerang asal Brazil tersebut melakukan sentuhan fisik ke pemain lawan sehingga diganjar kartu merah.
Kekalahan Real Madrid membuatnya turun ke posisi ketiga klasemen sementara. Sementara Valencia menjauh sedikit dari zona degradasi.