Menjadi vegetarian dan tidak makan produk daging sama sekali adalah pola makan yang sedang populer belakangan ini. Tetapi, ada klaim seputar diet vegetarian ini yang mengatakan bahwa selain baik untuk lingkungan, vegetarian juga dianggap sebagai pola makan yang bisa mencegah kanker. Tetapi, benarkah ada bukti ilmiah untuk klaim ini?
Dikutip dari laman Worldwide Cancer Research, sejauh ini tidak ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pola makan vegetarian atau vegan dapat mengurangi resiko kanker. Memang ada beberapa bukti bahwa menghindari daging dapat membantu mencegah kanker tertentu, namun, beberapa meta analisis tentang efeknya gagal menunjukkan jawaban yang jelas, sehingga ada lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan.
Dibanding kanker, beberapa studi lain justru menemukan bahwa diet vegetarian lebih meminimalisir kemungkinan resiko kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi, dan kolesterol. Tetapi berikut ini beberapa hasil penelitian yang sudah pasti mengenai kanker selama beberapa dekade terkahir:
- Daging olahan, seperti sosis, ham, dan bacon dianggap beresiko menyebabkan kanker usus sehingga lebih baik dikonsumsi sesedikit mungkin.
- Makan banyak daging merah seperti daging sapi, babi, dan domba juga bisa meningkatkan resiko kanker usus. Jadi sebaiknya dimakan hanya secukupnya. NHS menyarankan untuk mengurangi hingga 70 gram sehari.
- Ikan asin dianggap meningkatkan resiko kanker nasofaring.
Lalu apa yang sebaiknya dikonsumsi? Ahli kesehatan menyarankan agar mengimbangi makan makanan sehat seperti buah, sayur, biji-bijian dan sumber protein sehat seperti kacang-kacangan dan ayam. Hindari terlalu banyak makan daging olahan atau daging merah, makanan tinggi gula, garam, dan lemak.