Perdebatan sengit soal Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo seolah gak pernah usai. Kini, sosok keduanya perlahan mulai digantikan dengan Kylian Mbappe dan Erling Haaland yang menjadi ikon sepakbola generasi terkini. Perbedaan gaya permainan mereka nyatanya tak membuat Mbappe dan Haaland kurang produktif mencetak gol di lapangan hijau dan bermain apik.
Satu hal yang menarik dari Mbappe dan Haaland adalah selebrasi khas mereka. Ternyata, ada alasan tersendiri di balik selebrasi ikonik tersebut, loh. Yuk, simak!
Kylian Mbappe
Dalam banyak kesempatan, Kylian Mbappe kerap melakukan selebrasi dengan menyilangkan kedua tangannya di dada dan meletakkan telapak tangannya di ketiak. Sambil melakukan itu, Mbappe juga biasanya meluncur di rumput dengan lutut atau berlari ke arah tribun penonton.
Selebrasi khas Mbappe ini pertama kali menjadi sorotan sejak 2017. Saat itu, Mbappe mencetak dua gol untuk Monaco kala berhadapan dengan Borussia Dortmund.
Usut punya usut, gaya ini bukanlah idenya sendiri, melainkan terinspirasi dari sang adik, Ethan. Bermula saat Mbappe dan Ethan bermain Fifa di Playstation. Ethan yang saat itu mencetak gol kemudian merayakannya dengan gaya khas tersebut.
“Dia (Ethan) mencetak gol dan merayakannya dengan melipat tangannya,” kata Mbappe dalam buku biografinya.
“Lima menit kemudian, dia berhenti dan bilang, ‘Kylian, kamu bisa melakukannya di pertandingan. Jadi ya sudah, aku lakukan,” lanjutnya.
Mbappe juga menjelaskan kalau sang adik sangat senang saat ia mempraktikkan selebrasi itu di lapangan. “Dia bahagia. Aku bilang padanya, ‘Sekarang aku mencurinya, ini punyaku!”
Erling Haaland
Beda dengan Mbappe, Haaland juga punya gaya selebrasi unik, yakni dengan duduk dan berpose ala yoga. Pose ini dilakukannya dengan kaki sila, sembari menempelkan salah satu jarinya ke ibu jari. Meski tak melulu melakukan selebrasi ini, gaya tersebut sudah sangat identik dengan Haaland.
Dalam yoga sendiri, pose itu biasa disebut dengan lotus atau sukhasana. Menurut Haaland, ia melakukan pose tersebut karena sangat menyukai meditasi.
“Aku sangat menikmati meditasi lantaran membuatku merasa damai dan memberiku ketenangan. Itulah kenapa terkadang aku melakukan selebrasi itu saat aku mencetak gol.”